susunan

Jumat, 21 Oktober 2011

Senin, 10 Oktober 2011

Sang Champion yang Selalu Kompak

Kesibukan dan keramaian terlihat di GhraBatununggal pada hari Jumat-Sabtu tanggal 16-18 September yang lalu. Poster, baliho, umbul umbul turut memeriahkan suasana. Semua terlihat sibuk mempersiapkan segala sesuatunya. The 1st Bandung Young Koi Show 2011 ini memang menjadi event pertama kepengurusan ZNA Bandung Chapter yang baru. Diketuai oleh Yohanes Jusuf salah satu dari Pandawa Lima ZNA Bandung Chapter yang kita sebut saja sang Arjuna dengan didukung penuh oleh presiden ZNA Bandung Chapter Hartono Soekwanto Sang Bima dan sang Yudishtira, Kiki Sutarki. Segala kerja keras selama 3 bulanpersiapan dalam mempersiapkan event ini tergantikan dengan pecahnya rekor fish entry terbanyak dalam kontes KOI lokal. Sembilan ratus delapan puluh tiga (983) ekor fish entry diakui oleh tim APKI sebagai yang terbanyak dalam sejarah kontes KOI lokal di Indonesia. Sungguhprestasi yang membanggakan!

Setelah penilaian yang panjang akhirnya didapatkan pemenang Grand Champion adalah ikan milik Hendrawan Soedarpo dan Yanto Wijaya. Kedua pemilik ikan ini terlihat kompak bersama-sama menjadi Champion sejak kontes KOI Surabaya. Sepertinya dimana Hendrawan Soedarpo menjadi GC disitu ada Yanto Wijaya menjadi GC yang satunya. Sungguh prestasi  yang membanggakan tuan rumah karena ternyata mereka berdua adalah anggota ZNA Bandung Chapter.
 (Foto bersama di Koi Show Surabaya 2011)
 (Para Juri Jepang)
Mr. Kenji Tani (Tani Fish Farm), Takaharu Inoe (Beppu Fish Farm), Takayoshi Omosako (Omosako Koi Farm), Futoshi Mano (Dainichi Koi Farm), Cheng Kwok Kwai (ZNA Certified Judge), Motoharu Sakai (Sakai Fish Farm), Ryuki Narita (Narita Koi Farm), Katsuyuki Hoshino (Hoshikin Koi Farm), Toshihiro Hirasawa (Marudo Koi Farm) dengan dipimpin oleh Yoshida Hidekazu (Odawara Kansyogyo) adalahjuri-juri yang telah menyediakan diri menjadi juri kontes The 1st Bandung Young Koi Show kali ini. Sembilan dari 10 juri ini diterbangkan langsung dari Jepang. Kehadiran mereka benar-benar menambah semangat para kontestan yang hadir. Semuanya mengikuti dengan tekun penjurian yang dilakukan dengan begitu teliti ini.

Minggu pagi di puncak acaranya seluruh panitia terlihat rapi. Pengumuman pemenang dan pembagian piala berlangsung meriah. Senyum lega, puas dan bangga terpancar dari wajah para panitia terutama di wajah para pemenang. Tidak kalah pamornya, setelah selesai acara hiburan dilaksanakanlah acara lelang Koi  yang dibawa langsung oleh para juri dar iJepang. Ikan-ikan yang sudah dipastikan kecantikan dan kelebihannya. Penawaran berlangsungd engan begitu seru, semua peserta lelang berebut untuk memiliki ikan-ikan yang dipertontonkan. Dari keantusiasan para peserta lelang akhirnya didapatlah uang sebesar +/- Rp. 500jt.  Bukan masalah uang tetapi masalah kebersamaan dan keakraban pada saat itu yang tidak akan tergantikan oleh apapun juga.(Iranita ZNA)

Proficiat dan Sukses buat para panitia dan seluruh kontestan!
Tunggu Event kami selanjutnya.....

Kamis, 06 Oktober 2011

Bangkitnya Raksasa Tua

ZNA Bandung Chapter sudah berdiri sejak lebih dari satu dasawarsa, 1st Bandung Young Koi Show adalah geliat kontes pertama di era kebangkitannya, papar Ajik Raffles

Dua belas tahun silam, para penggemar koi asal kota Bandung berkumpul di sebuah sudut kota. Tepatnya pada tanggal 8 Agustus 1999 di Villa Istana Bunga, Lembang. Hadir 25 orang insan penggemar koi dari kalangan pedagang dan penggemar yang kini dikenal sebagai penggemar koi papan atas. Pertemuan kali ini bukan sekedar kongkow – kongkow yang biasa dilakukan dan memiliki agenda khusus. Dimotori dua tokoh koi senior, Edy Sukamto dan Wahyudi Gandasasmita, mereka mendeklarasikan berdirinya ZNA Bandung Chapter. Tujuannya untuk menampung aspirasi penggemar koi, memasyarakatkan Koi dan memajukan dunia Koi di Jawa Barat khususnya dan Indonesia umumnya. Deklarasi itu dibarengi penyelenggaraan 1st ZNA Bandung Koi Show 2010.  

  
Kontes ini yang pertama kali diadakan di Bandung dan melengkapi kontes koi di Indonesia pada tahun itu yang diselenggarakan di Surabaya, 2nd Indonesia Koi Chapter 2000. “Seingat saya ketika itu ZNA Surabaya Chapter sudah terbentuk” kenang Kiki Sutarki, yang kala itu masih dikenal sebagai Arsitek dan penggemar berat Koi. Kehadiran klub ini memang menambah kutub penggemar koi. Bila sebelumnya geliat Koi lebih banyak di kota Surabaya, sejak itu semaraknya ikut merambah kota Bandung. Kedua kutub penggemar koi ini melengkapi kota yang sebelumnya dikenal sebagai sentra penghasil Koi, Sukabumi dan Blitar.

Kehadiran kedua klub ini kemudian menginspirasi terbentuknya klub – klub koi di kotal lain: Blitar Koi Club (1999), Jakarta Koi Club (2001), Shinkokai Indonesia (2003), Semarang Koi Club (2003) dan Makassar Koi Club (2003). Inilah klub – klub Koi generasi pertama yang tumbuh dan berkembang di Indonesia.
Di tahun – tahun awal kehadirannya, ZNA Bandung Chapter salah satu klub paling aktif bersama dengan Blitar Koi Club dan Makassar Koi Club. Ketika Shinkokai Indonesia dideklarasikan dedengkot Koi kota Bandung lainnya, Roy Andre da Costa dan Ayi Wiratman di tahun 2003, ZNA Bandung Chapter menggandengnya dan bersama – sama menyelenggarakan kontes berikutnya yang bermetamorfosis menjadi “Bandung Koi Show”. Sayang setelah ini kiprah klub koi asal kota Bandung bak “Hidup Enggan, Mati Tak Hendak” mengikuti jejak langkah koleganya dari Surabaya dan Jakarta.  
Adalah Asosiasi Penggemar Koi Indonesia (APKI) yang ditengarai menjadi asal mula kiprah berbagai klub koi lokal ini mengendur. Ketika terbentuk di tahun 2004 dengan dukungan klub – klub itu, APKI langsung mengusung dua agenda utama: All Indonesia Koi Show dan All Indonesia Young Koi Show. Kehadiran dua kontes berskala nasional ini menyebabkan agenda klub lokal harus mengalah. Jadwal kontes diatur dan disesuaikan APKI berdasarkan rapat anggota. Ditambah dengan Blitar yang sudah memiliki agenda rutin terlebih dahulu, kiprah ZNA Bandung Chapter kian terbatas. Tidak mudah menyelenggarakan kontes pada saat penggemar koi belum semarak seperti sekarang.
Kondisi ini diperparah dengan kehadiran klub – klub koi baru yang bermunculan bak “Cendawan di Musim Hujan” pada periode 2006 – 2009. Semua klub mengagendakan kontes dan membuat jadwal kontes kian padat. Inilah salah satu faktor Bandung ZNA Chapter mengurangi aktifitas kontes.
Tetapi bukan berarti Bandung mati gaya. Penggemar koi asal kota kembang ini punya cara untuk mengekspresikan kevakuman di Bandung. Dimotori Handrie Agoestiana, tahun 2008 dideklarasikan Parahyangan Koi Club (PKC). Ini adalah klub ketiga milik “Urang Bandung”. PKC langsung menggebrak dengan kontesnya: PKC Young Koi Show. Bersama saudara tuanya, ZNA Bandung Chapter dan Shinkokai Indonesia, PKC bahu membahu mensukseskan 5th Bandung Koi Show 2009. Kontes kelima dalam sepuluh tahun sejarah ZNA Bandung Chapter. Bandingkan dengan Blitar Koi Club yang dalam kurun waktu sama telah menggelar sepuluh kali kontes.
PKC kian rutin menggelar kontes, di penghujung 2009 mereka menggelar PKC Young Koi Show yang kedua dan di awal tahun 2011 yang ketiga. Bahkan PKC membuat terobosan inovatif dengan garapannya di bulan Juni 2011: PKC Baby Koi Show, yang mempertandingkan Koi hingga ukuran 30Cm saja. Kontes PKC selalu sukses dari sisi fish entry seakan menggambarkan bagaimana publik kota kembang haus kontes. Fenomena ini menarik perhatian para punggawa ZNA Bandung Chapter. Mereka kemudian menggelar pertemuan dengan keputusan fenomenal, mentransformasi diri dengan menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada generasi muda yang masih memiliki semangat membina.

ZNA Bandung Chapter bak terlahir kembali. Di tangan penggemar koi sekelas Hartono Sukwanto, Yohanes Yusuf, Achmad Sony dan lainnya mereka mulai mengayunkan langkah. Dalam beberapa hari mendatang mereka akan menggelar 1st ZNA Bandung Chapter Show di Graha Batununggal, Bandung. Dengan kepiawaian mengelola massa, Achmad Sony mengkomunikasikan kontes ini dengan elegan. Tidak semua kontes memiliki komunikatornya, dan Bandung beruntung memiliki figur Achmad Sony. ZNA Bandung Chapter kini merentang sayap dan bahu membahu dengan komunitas penggemar koi di kota lain mereka siap mengemban misi Memajukan Dunia Koi di tanah air. Sesungguhnya, 1st ZNA Bandung Chapter Show adalah pembuka. Klub ini sudah mengagendakan kegiatan berikutnya: "1st All Asia Cup Young Koi Show 2012". Sebuah kontes prestisus yang diinspirasi oleh Asai Cup Asia Koi Show. Ini adalah bukti bahwa Sang Raksasa Tua itu telah bangkit!!
( Sumber: KOI-S Magazine edisi No. 11/Vol II/Mar  – Juni 2010 )

Rabu, 05 Oktober 2011

Zen Nippon Airinkai 47 International Koi Show di Kota Ojiya Gymnasium, Ojiya, Niigata pada tanggal 11-13 November 2011

KARANTINA

Karantina sepertinya merupakan sebuah kosa kata yang cukup popular di kalangan hobies koi, sebelum berbicara lebih jauh tentang ini, mungkin lebih baik kita memahami apa maksud dan tujuan dari karantina itu sendiri.
Karantina kalau boleh disebut sebagai suatu kegiantan untuk mengisolasi atau memisahkan sesuatu dari lingkungan tertentu dengan maksud dan tujuan tertentu.
Dalam hal pemeliharaan koi, kita melakukan  karantina dengan tujuan untuk menjaga agar koi yang sudah kita punya tidak tertular atau terjangkit penyakit tertentu yang dibawa oleh pendatang baru. Atau mengisolasi koi yang sakit, memisahkan koi sakit ketempat tertentu sehinnga terpisah dari koi yang ada di wadah utama.

Yang akan kita bahas selanjutnya lebih menitik beratkan pada proses karantina untuk koi pendatang baru yang relatif  lebih  komplek  permasalahannya.

LATAR BELAKANG

Yang banyak terjadi di kalangan hobbies terutama habbies pemula adalah kurang paham benar apa yang menjadi maksud  dan tujuan karantina untuk memaksimalkan hasil karantina tersebut.
Sebelum berbicara lebih jauh akan maksud dan tujuan karantina alangkah baiknya kita untuk terlebih dahulu memahami latar belakang dari kegiatan ini.

Setiap mahluk hidup, hidup di komunitas / lingkungan  mereka masing – masing, dan setiap komunitas  hidup antara  yang satu dengan yang lain tidaklah sama.
Antara lingkungan yang satu dengan yang lain mempunyai banyak perbedaan, walaupun juga memiliki kesamaan. Sedangkan mahluk hidup sendiri mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkunngan hidupnya.

Untuk lebih memahami kita ambil contoh manusia. Seorang petani yang menanam padi disawah tidak merasa gatal walaupun seharian berendam di lumpur yang basah dan kotor, akan tetapi seorang pekerja kantoran yang mencoba membantu petani menanam padi di sawah, merasa gatal – gatal pada kulitnya bahkan sampai menderita iritasi.
Begitu juga anggota keluarga petani keesokan harinya perut mereka merasa kurang nyaman karena pada malam sebelumnya makan makanan yang dibawa oleh “ si pekerja kantoran “.
“ Si Petani “ sendiri karena tidak punya makanan tetap makan makanan “Si Pekerja Kantoran” dan lama – lama terbiasa.      
Begitu juga petani yang bermalam di rumah pekerja kantoran, keesokan harinya sakit demam karena semalaman tidur di kamar yang menggunakan AC ( Air Conditioning ).
Begitu juga anggota keluarga “ si pekerja kantoran “ tertular penyakit kulit karena menggunakan handuk mandi yang pernah digunakan petani tersebut.

Kalau kita menyimak ilustasi diatas mungkin kita dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

  1. Setiap mahluk hidup dapat menyesuaikan atau beradaptasi terhadap lingkungannya.
  2. Dalam proses adaptasi terhadap lingkungan setiap mahluk hidup bisa mengalami “ganguan.
  3. Setiap mahluk hidup dapat menjadi sarana ( carrier ) “penyakit” terhadap lingkungan barunya.
  4. Mahluk hidup yang sehat belum tentu tidak mengandung “ bibit penyakit “
  5. Apabila mahluk hidup dapat menyesuaikan dengan lingkungannya berarti mahluk tersebut sudah memiliki kekebalan ( imum ) terhadap “ penyakit di lingkungannya “.

Jadi meskipun Koi pendatang baru itu sehat belum tentu bebas bibit penyakit. Demikian juga koi yang ada di kolam anda belum tentu bebas bibit penyakit walaupun koi tersebut sehat.
Mungkin dari gambaran diatas kita sedikit bisa memahami langkah – langkah untuk melakukan kegiatan karantina.

TUJUAN

Yang seharusnya menjadi tujuan dari karantina adalah untuk menjaga agar koi yang telah kita miliki tidak tertular bibit penyakit yang mungkin dibawa oleh koi  pendatang baru.

Selain itu maksud dan tujuan karantina adalah untuk menyesuaikan lingkungan hidup koi yang baru dengan lingkungan asal sehingga bila koi yang baru kurang dapat beradaptasi dan mengalami gangguan tidak menjangkiti koi yang sudah kita miliki.


KEGIATAN KARANTINA.

Apakah setiap koi baru wajib karantina ?

TIDAK,
  • Bila kolam yang akan kita gunakan belum terisi ikan.
  •  Bila anda telah meminta kepada penjual untuk “mensterilkan koi” sebelum ke kolam anda dengan  pengawasan selama masa – masa awal penyesuaian, bila terlihat gejala sakit segera di karantina.

Langkah mana yang terbaik ? karantina atau tidak ?

KARANTINA, 
  • tidak semua koi mudah meyesuaikan dengan lingkungan baru terutama koi yang biasa  “ di manja “ di lingkungan lamanya.
  • Biasanya koi tertentu akan mengalami “gangguan” sebelum dapat adaptasi dengan lingkungan baru 
  • Koi mudah stress bila berubah lingkungan hidupnya sehingga mudah terserang penyakit karena sistim imum tubuhnya menurun.

Langlah karantina yang ideal sebenarnya membutuhkan proses yang cukup detail yang seolah – olah sangat rumit padahal tidaklah demikian, asal kita dapat memahami “ mengapa nya”.

Langkah karantina yang ideal, dimulai pada saat kedatangan koi.
Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah meyiapkan tempat karantina yang memadai baik luas maupun volume tempat karantina tersebut, yang sebelumnya sudah kita isi dengan air kolam yang rencananya akan kita gunakan untuk memelihara koi tersebut.
Apakah harus ? tidak , dengan mengisi tempat karantina dengan sumber air yang sama dengan kolam yang rencananya akan kita gunakan untuk memelihara koi tersebut sudah cukup memadai bila sumber air yang digunakan bukan air PDAM/PAM, bila memakai air PDAM/PAM hendaknya ditreatment terlebih dahulu.
Bila tempat karantina sudah siap, masukkan koi beserta kantong plastiknya agar suhu udara kantong dan suhu air tempat karantina sama,biasanya memerlukan waktu 15-30 menit, setelah itu baru lepas koi ke tempat karantina.

Langkah berikut adalah memberi tempat karantina dengan obat anti virus, bakteri, dan parasit, hal ini bertujuan untuk “menstrerilkan” dan mempercepat proses karantina.
Langkah ini sebaiknya dilakukan apa bila tempat karantina kurang memadai atau “terlalu memaksa”.

Sebenarnya langkah yang paling ideal adalah tidak memberikan obat – obatan dahulu sebelum koi terlihat ada gejala sakit, namun cara tersebut memerlukan proses waktu yang agak lama, yang mungkin malah dapat berakibat fatal terhadap koi apalagi dengan tempat karantina yang kurang memadai.

Pengunaan garam dan alat pemanas suhu, dalam proses karantina sendiri tidaklah dianjurkan, karena penggunaan garam dan pemanas suhu mengganggu maksud dan tujuan karantina itu sendiri.
Garam sifatnya membatasi ruang hidup jenis bakteri tertentu tetapi tidak dapat membasmi bakteri tertentu tersebut, yang sebenarnya fungsi garam dapat diambil alih oleh obat anti bakteri.
Begitu juga dengan dengan pemanas suhu sifatnya hanya membatasi ruang hidup sebagian bakteri.
Sedangkan ada beberapa jenis bakteri yang hanya “tidur” pada suhu dan kadar garam tertentu.
Sebenarnya hal tersebut dapat membantu proses “strerilisasi” namun yang menjadi kekurangan dengan sistim garam dan pemanas suhu sendiri adalah membedakan tempat karantina dengan kolam koi itu sendiri ( kadar garam & suhu ), sehingga pada saat koi kita lepas di kolam maka koi perlu penyesuain kembali.

Dengan proses karantina singkat mungkin hanya perlu waktu 5-8 hari, kalau proses karantina panjang mungkin perlu waktu sampai 15-21 hari, bahkan kadang perlu waktu 30-40 hari.

Yang perlu menjadi pertimbangan dan pemikiran kita adalah tempat karantina itu sendiri. Selama ini yang sering penulis amati dikalangan para hobbies adalah proses karantina itu sendiri yang kalau penulis amati lebih terlihat sebagai tempat “penyiksaan koi” dari pada sebagai tempat karantina.
Tempat karantina yang ideal adalah tempat yang dapat membuat koi merasa nyaman, sehingga koi tidak tambah stress.
Alangkah baiknya tempat karantina dilengkapi dengan sistim filtrasi yang memadai sehingga kita juga dapat memberi makan koi pada saat karantina.
Banyak para hobbies yang salah persepsi bahwa pada saat karantina koi tidak boleh diberi makan.
Hal yang benar sebenarnya koi dalam masa karantina tidak boleh diberi makan dengan jumlah banyak, hal ini berlaku apabila tempat karantina tidak dilengkapi dengan sistim filtrasi.
Apabila kita punya kolam khusus karantina dengan sistim filtrasi yang memadai memberi makan dalam dosis normal tidaklah akan menjadi masalah.

Coba anda bayangkan koi yang anda beli masuk ke tempat karantina tidak diberi makan selama 2 minggu, apalagi anda membeli koi ditempat jauh dengan perjalan yang memakan waktu berjam- jam, pastilah oleh sipenjual koi tersebut dipuasakan terlebih dahulu minimal 1-2 hari, berarti koi tidak makan selama 15 hari, ada koi yang tahan, tapi banyak juga yang tidak dan menjadi mati.
Itu juga yang sering penulis amati yang menjadi  kegagalan para hobbies dalam poses karantina.
Coba kita bayangkan jika kita yang menjadi koi, bisa tahan tidak makan 15 hari ? 

Untuk  kegiatan karantina  koi yang  sakit perlakuan yang sama kita lakukan seperti proses karantina diatas.
Yang  menjadi  perbedaan  adalah  pemberian  obat  - obatan  yang  sesuai  dengan  penyakit  yang  menjangkiti  koi  tersebut.  (  mengenai  obat  &  penyakit  koi  akan  dibahas  dalam  artikel  tersendiri  ).

Demikian artikel ini dibuat dengan harapan para hobbies dapat melaksanakan kegiatan karantina tampa perasaan bingung dan was - was.

 Sumber: http://terminalkoi.com/content/view/34/40/

Selasa, 04 Oktober 2011

Zen Nippon Airinkai 46th All Japan Nishikigoi Show

Koibito Japan spent the weekend down in Kochi City, Shikoku Island at the 2010 Zen Nippon Airinkai Koi Show, (also known as the ZNA Koi Show). We have taken plenty of photos and videos to keep you all busy for a while. We travelled down to Kochi City on Friday morning, a journey of 160 kms over the longest road and rail suspension bridge in the world, the Seto Ohashi Bridge. Unfortunately for many of the breeders taking their koi across the bridge it ended up getting completely closed to road and rail traffic in the afternoon because of extremely high winds...luckily Koibito Japan made it across the bridge 10 minutes before it was closed! Fortunately for the breeders waiting on the mainland side of the bridge, one more bridge was open to the island, although it did mean a diversion of over 250 kms for those who made the journey.

The ZNA Koi Showa this year was extremely well attended, and there were plenty of excellent koi on show from all across Japan, although in the end when the final vote for Grand Champion took place it was a bit of a white wash. Mr. Kato won the vote race with 34 votes in favour of his 102 cm Kohaku. Yes, Kato San's Kohaku which won the All Japan Koi Show 2010 in Niigata, was at the ZNA and had also grown another 4 cm!! Really the opposition stood no chance in the face of such a dominant koi.

It was a real pleasure to the always smiling Kato San receive the ZNA 2010 Grand Champion trophy, as well as seeing all the other winners of various divisions and varieties. All-in-all a great show, great location, and a great time was had by all.

Link: http://www.koibito-japan.com/news/latest-news/zen-nippon-airinkai-46th-all-japan-nishikigoi-show

Senin, 03 Oktober 2011

Para Juri The 1st Bandung Young Koi Show 2011

Mr. Hendrawan Sudarpo Grand Champion A and Mr. Yanto Wijaya Grand Champion B The 7th All Indonesia Young Koi Show 2011

Mr. Achmad Sonni Grand Champion ; Mr. Hendrawan Sudarpo Runner Up Grand Champion and Mr. Hartono Best in Size 65 Bu

Mr. Achmad Sonni - Grand and Runner Up Grand Champion 1st DIY Jateng Young Koi Show 2011

Edisi Perdana Buletin ZNA Bandung Chapter

The 5th Bogor One Day Koi Show 2011

4th Asia Cup Koi Show 2011: Mr. Felix Denanta Grand Champion B and Mr. Hartono Sukwanto Baby Champion

4th Sukabumi Nishikigoi Show 2011 One Day

Empat jagoan

IMG_7147 by ZNA BANDUNG CHAPTER
IMG_7147, a photo by ZNA BANDUNG CHAPTER on Flickr.

Mr. Hendrawan Sudarpo and Judge

IMG_7255 by ZNA BANDUNG CHAPTER
IMG_7255, a photo by ZNA BANDUNG CHAPTER on Flickr.

Mr. Budi Widjaya, Mr. Hendrawan Sudarpo and Mr. Felix Denanta

IMG_7261 by ZNA BANDUNG CHAPTER
IMG_7261, a photo by ZNA BANDUNG CHAPTER on Flickr.

Mr. Johanes Yusuf dan pemenang

IMG_7263 by ZNA BANDUNG CHAPTER
IMG_7263, a photo by ZNA BANDUNG CHAPTER on Flickr.

Mr. Hendrawan Sudarpo dan pemenang

IMG_7268 by ZNA BANDUNG CHAPTER
IMG_7268, a photo by ZNA BANDUNG CHAPTER on Flickr.

Mr. Setia Budi and Judge

IMG_7272 by ZNA BANDUNG CHAPTER
IMG_7272, a photo by ZNA BANDUNG CHAPTER on Flickr.

Mr. Achmad Soni menerima Piala

IMG_7278 by ZNA BANDUNG CHAPTER
IMG_7278, a photo by ZNA BANDUNG CHAPTER on Flickr.

Juri Jepang dgn salah satu pemenang (2)

IMG_7286 by ZNA BANDUNG CHAPTER
IMG_7286, a photo by ZNA BANDUNG CHAPTER on Flickr.

Juri Jepang dgn salah satu pemenang

IMG_7290 by ZNA BANDUNG CHAPTER
IMG_7290, a photo by ZNA BANDUNG CHAPTER on Flickr.

Mr. Budi Widjaya and Mr. Felix Denanta

IMG_7303 by ZNA BANDUNG CHAPTER
IMG_7303, a photo by ZNA BANDUNG CHAPTER on Flickr.

Mr. Achmad Soni and Judge

IMG_7306 by ZNA BANDUNG CHAPTER
IMG_7306, a photo by ZNA BANDUNG CHAPTER on Flickr.

Mrs. Yanto Wijaya and Judge

IMG_7314 by ZNA BANDUNG CHAPTER
IMG_7314, a photo by ZNA BANDUNG CHAPTER on Flickr.

Mr. Fajar and Judge

IMG_7320 by ZNA BANDUNG CHAPTER
IMG_7320, a photo by ZNA BANDUNG CHAPTER on Flickr.

Mr. Johanes Yusuf and kids

IMG_7326 by ZNA BANDUNG CHAPTER
IMG_7326, a photo by ZNA BANDUNG CHAPTER on Flickr.

Mr. Hartono Soekwanto and Mr. Felix Denanta

IMG_7349 by ZNA BANDUNG CHAPTER
IMG_7349, a photo by ZNA BANDUNG CHAPTER on Flickr.

Mr. Kiki Sutarki and Mr. Djudju

IMG_7362 by ZNA BANDUNG CHAPTER
IMG_7362, a photo by ZNA BANDUNG CHAPTER on Flickr.

Aksi dan Gaya para Juri di booth ZNA

Pandawa Lima ZNA

The Winners

Mr. Hartono Soekwanto, Mr. Achmad Soni, Mr. Johanes Yusuf, Mr. Hendrawan Sudarpo, Mr. Kiki Sutarki and Mr. Felix Denanta

Foto bersama dengan para juri

Mr. Hendrawan Sudarpo - Grand Champion A The 1st Bandung Young Koi Show 2011

Rekap Poin The 1st Bandung Young Koi Show 2011

REKAP POIN

N a m a Asal Poin
Total Juara

1 Felix Denanta Jakarta 17.900 29 buah

2 Jihan & Nazwa Bandung 15.250 27 buah

3 Hendrawan Sudarpo Jakarta 9.025 10 buah

4 Edwar Gani Bandung 7.925 20 buah

5 Didi Wikara Bogor 7.500 9 buah

6 Yanto Wijaya Bandung 5.275 4 buah

7 Dani Purnama Bandung 5.225 13 buah

8 N. Budiono Gunawan Jakarta 4.700 9 buah

9 E 7000 Bandung 4.550 10 buah

10 Danny Yogyakarta 4.375 11 buah

11 Memey Bandung 4.225 11 buah

12 Suherman Hartanto Jakarta 3.950 7 buah

13 Alil dan Ilham Garut 3.500 9 buah

14 Herman Witono Jakarta 3.375 4 buah

15 Djudju Suryana Bandung 3.150 6 buah

16 Anggit Safiro Jakarta 2.775 8 buah

17 David Koi Sukabumi 2.675 10 buah

18 Suwardi Gading Koi Jakarta 2.550 5 buah

19 CKC Cirebon 2.500 8 buah

20 Ethan Koi Bandung 2.125 6 buah

21 Pajarkoi Bandung 2.025 5 buah

22 Yohanes Jakarta 1.975 5 buah

23 Lili Mulyadi Bandung 1.900 4 buah

24 Dogama Bandung 1.900 6 buah

25 Anes Adrian Tangerang 1.850 8 buah

26 Lucky GHK Jakarta 1.775 9 buah

27 Jaiden Joshua Bandung 1.750 3 buah

28 Koi Castle Jakarta 1.725 5 buah

29 Dogama Racing Bogor 1.650 5 buah

30 Nova Peys Bandung 1.625 4 buah

31 Agustinus K Foo Bandung 1.525 3 buah

32 Bambang Wibiyanto Bandung 1.500 3 buah

33 Anton Sukoco Surabaya 1.475 2 buah

34 Aswin Gumilar Bandung 1.475 5 buah

35 Paulus Budhi Jakarta 1.350 3 buah
36 Herly Koi Jakarta 1.275 4 buah

37 Eric Efendy Surabaya 1.275 2 buah

38 Farel Gading Koi Jakarta 1.250 3 buah

39 Marthinus Pauran Bandung 1.200 1 buah

40 Thata Koi Sukabumi 1.200 1 buah

41 Haryanto P Jakarta 1.150 2 buah

42 Kirei Koi Bandung 1.125 5 buah

43 Michael Cheng Surabaya 1.100 2 buah

44 Jakarta Koi Center Jakarta 1.100 4 buah

45 Edi Light Bandung 1.100 4 buah

46 Herry Susanto Wibowo Yogyakarta 1.100 2 buah

47 Edi Sukamto J Bandung 1.100 2 buah

48 Ria Irawan D Bandung 1.050 2 buah

49 Republik Gading Koi Jakarta 1.000 1 buah

50 Felix Puri Jakarta 1.000 1 buah

51 Paul Purawinata Jakarta 1.000 1 buah

52 Handi Pulau Dua Jakarta 1.000 2 buah

53 Andreas Jakarta 975 2 buah

54 Koi Pemula Jakarta 975 2 buah

55 Dodo Koi Jakarta 975 6 buah

56 Achun Go Semarang 950 3 buah

57 dr. Budi Kurniawan Jakarta 925 4 buah

58 Reza TR Surabaya 900 2 buah

59 Saung Koi Bandung 875 3 buah

60 Erwan Kolaborasi Cianjur 875 3 buah

61 Wildan Jakarta 875 3 buah

62 Sigit Serpong 800 4 buah

63 David KOY Sukabumi 775 2 buah

64 Prananda Surya Airlangga Surabaya 675 2 buah

65 Jenn Bandung 650 2 buah

66 Yusman Zendrato Depok 625 3 buah

67 Husin Arif Jakarta 600 1 buah

68 Abdul Cirebon 600 1 buah

69 Irawan Jakarta 600 1 buah

70 Fei Koi Jakarta 600 1 buah
71 Rizky Bandung 600 2 buah

72 Trananda Surya Erlangga Surabaya 600 2 buah

73 Wanli Bandung 600 1 buah

74 Java Koi Jakarta 550 6 buah

75 Cosmas Susanto Jakarta 550 2 buah

76 Harsono Jakarta 500 1 buah

77 Gerry Ochiba Jakarta 500 1 buah

78 Wira M. Wijaya Jakarta 500 2 buah

79 Wiliardi Gunawan Jakarta 500 1 buah

80 Asfen ZKI Jakarta 500 1 buah

81 Hendra Limanto Surabaya 500 1 buah

82 Firman Bandung 475 2 buah

83 Deden Koi Sukabumi 475 2 buah

84 Hendry Gading Koi Jakarta 475 1 buah

85 Salim Surabaya 475 1 buah

86 Menkar Jakarta 475 2 buah

87 Vihartanto Jakarta 475 1 buah

88 Wilson Subandi Jakarta 475 1 buah

89 Ade Koi Bandung 475 2 buah

90 Awenk Sukabumi 475 2 buah

91 Opik Purnama Tasikmalaya 450 1 buah

92 Adit Jakarta 450 1 buah

93 Judiman Jakarta 425 2 buah

94 Soegeng Tjahjono Surabaya 400 1 buah

95 Vincent Hutama Yogyakarta 400 1 buah

96 Briyan & Devani Jakarta 400 1 buah

97 Kuncoro Tanudirjo Surabaya 375 1 buah

98 Raihan Bandung 375 1 buah

99 Joko Budiman Jakarta 375 1 buah

100 Glen Jakarta 375 3 buah

101 Sandy Koi Sukabumi 350 2 buah

102 Medi Bandung 350 3 buah

103 Rudy Sofandi Bandung 350 1 buah

104 Hilman Sukabumi 350 1 buah

105 Yung Koi Bandung 325 2 buah
106 Sidney & Clarica Jakarta 300 1 buah

107 Vonny Veronica Yogyakarta 300 1 buah

108 Leo Koi Sukabumi 300 1 buah

109 Yongki Surabaya 300 1 buah

110 Adi Sangajie Jakarta 300 1 buah

111 Neruchi Kiano Sukabumi 275 1 buah

112 Solehudin Kebumen 275 1 buah

113 Asep Sukabumi 275 1 buah

114 JRL Bandung 275 1 buah

115 Kampung Koi Bandung 275 1 buah

116 Faiz Sukabumi 275 1 buah

117 Hendro Gumulia Surabaya 250 1 buah

118 Rico Nirwana Sukabumi 250 1 buah

119 Rony Octanto Yogyakarta 250 1 buah

120 Ijong Koi Sukabumi 250 1 buah

121 Bejo Koi Sukabumi 250 2 buah

122 Yu Ming Bandung 250 1 buah

123 Robby Iwan Jakarta 250 1 buah

124 Padasuka Koi Sumedang 250 1 buah

125 Rony Andry Jakarta 250 1 buah

126 Wisnu Jakarta 225 2 buah

127 4701 Blitar 225 3 buah

128 Dani Patani Koi Sukabumi 200 1 buah

129 H. Rahmat Sukabumi 200 1 buah

130 Evan Bandung 200 1 buah

131 Denis Jakarta 200 1 buah

132 Andi Ceem Bandung 200 1 buah

133 Achmad SK Bandung 200 1 buah

134 Ghia Bandung 200 1 buah

135 Holis Bale Koi Bandung 200 1 buah

136 M. Hakir Sukabumi 175 1 buah

137 Sofyan Sukabumi 175 1 buah

138 Putra Nababan Sukabumi 175 1 buah

139 Pramono Sidoarjo 175 1 buah

140 Dony Darmawanto Solo 175 1 buah
141 Husein P Purnama Bandung 175 1 buah

142 Susan Jakarta 175 2 buah

143 Taufik Bandung 175 1 buah

144 Fendy Jakarta 175 1 buah

145 Deki Sumedang 175 1 buah

146 Setiadi Theriady Bandung 150 1 buah

147 B Edy Sukabumi 150 1 buah

148 Rio Permana Bandung 150 1 buah

149 Udin Bogor 150 1 buah

150 Bambang Jakarta 150 1 buah

151 Garuda Koi Bandung 150 1 buah

152 Dr Rony Octanto Yogyakarta 150 1 buah

153 Obet Koi Sukabumi 150 1 buah

154 Aldi Jakarta 125 2 buah

155 Ikral SMI Sukabumi 100 1 buah

156 Johannes Jakarta 100 1 buah

157 Weli Koi Sukabumi 100 1 buah

158 Yunita Haryani Bandung 75 1 buah

159 Engko Sukabumi 75 1 buah

160 Rudi Handoko Solo 50 1 buah

161 Hamdan Sukabumi 50 1 buah

162 Pras PTC Surabaya 50 1 buah

163 Egi Sukabumi 50 1 buah
Last Updated on Sunday, 18 September 2011 01:02
 
Entry



REKAPITULASI PESERTA BERDASARKAN KOTA ASAL

Kota Total Peserta
Jumlah Ikan

1
Bandung 84
397

2
Jakarta 94
320

3
Sukabumi 44
87

4
Surabaya 19
38

5
Yogyakarta 17
32

6
Bogor 6
23

7
Tangerang 3
14

8
Garut 2
13

9
Cirebon 2
10

10
Semarang 3
9

11
Serpong 3
8

12
Depok 1
7

13
Cianjur 2
6

14
Blitar 3
6

15
Bekasi 1
3

16
Solo 2
2

17
Sumedang 2
2

18
Banjar 1
1

19
Cikarang 1
1

20
Purwokerto 1
1

21
Sidoarjo 1
1

22
Tasikmalaya 1
1

23
Kebumen 1
1

294
983
Most Entry - Jihan & Najwa - 66 ekor
Most Handling - Samurai Koi Centre - 144 ekor - 38 peserta